Senin, 06 Mei 2013

MICHELL EKO HARDIAN ENERGI BARU KAL-BAR TIMUR


Kemiskinan infra struktur, keterisolasian dan ketertinggalan pembangunan di wilayah timur Kalimantan Barat, memerlukan pemecahan masalah yang terarah, terprogram dengan skala prioritas sehingga Kal-Bar Timur tidak lagi menjadi daerah terbelakang. Tentu saja untuk keluar dari persoalan ini diperlukan orang yang memiliki sense of belonging terhadap wilayah ini yang Meliputi Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu, dan juga tinggal serta berkarya dan merasakan betul apa yang menjadi persoalan-persoalan masyarakat di kawasan ini. Diperlukan sebuah kebijakan strategis yang meliputi : 1. Penganggaran pembangunan yang proporsional, hal ini berarti Pemerintah Provinsi harus memberikan anggaran yang seimbang untuk kawasan ini, guna membuka isolasi daerah pedalaman, membangun infrastruktur, jalan, pendidikan dan kesehatan sebagai prioritas utama,  (Fungsi Budgeting). 2.Memperkuat Fungsi Pengawasan terhadap program-program pembangunan yang sudah di anggarkansehinga tepat sasaran, dikarenakan kawasan ini cukup jauh dan sehingga sangat jauh dari pengawasan yang benar-benar mampu mengisolasi kemungkinan kebocoran dan kesalahan yang merupakan indikasi korupsi dalam penggunaan anggaran. 3. Pembangunan yang terarah dan seimbang mesti didukung oleh payung hukum yang kuat berupa Peraturan Daerah, sehingga Pembangunan di Kawasan ini dapat Konsisten dan  berkesinambungan. 
Oleh Karena itu Pemilu April 2014 nanti merupakan momen yang sangat menentukan bagi rakyat dalam memilih wakil-wakilnya yang benar-benar mampu berbuat sesuai harapan masyarakat, sehingga lahir anggota-anggota DPRD dari Daerah Pemilihan ini (Dapil Kalbar VII) yang benar-benar mengerti tugas dan fungsinya, yang benar-benar berpihak ke masyarakat dan memiliki komitmen dalam membangun kawasan ini dalam mengejar ketertinggalan. Dan pasokan energi baru untuk menggantikan Dewan-dewan lama mutlak diperlukan untuk menambah tenaga baru bagi parlemen untuk mampu berjuang secara maksimal bagi rakyat di kawasan Kal-Bar Timur ini. Siapakah dia, Dia Adalah :MICHELL EKO HARDIAN, SH.....ENERGI BARU KAL-BAR TIMUR....Yang siap menyerahkan jiwa dan raganya untuk terus berjuangbagi rakyat, tanpa kenal menyerah.......Mari Kita Dukung Bersama sehingga Energi Baru ini betul-betul menjadi sumber inspirasi bagi pejuang-pejuang aspirasi rakyat lainnya.........Michell Eko Hardian, Calon Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat dari Partai Demokrat........Daerah Pemilihan : Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu.

Sabtu, 02 Februari 2013

MICHELL EKO HARDIAN, SIAP MENUJU PARLEMEN PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Sebagai bagian dari masyarakat miris rasanya melihat ketimpangan, keterisoliraaan dan keterbatasan infra struktur di kawasan timur kalimantan Barat. Kal-Bar Timur sangat kaya dengan sumber daya alam yang merupakan potensi yang dapat mensejahterakan dan menjanjikan jika mampu dikelola dengan baik. Namun semuanya tentu terbentur dengan kebijakan-kebijakan yang kurang pro rakyat. Untuk memecahkaan persoalan ini diperlukan orang-orang yang handal dan memiliki komitmen yang jelas bagi daerahnya, selain memiliki sense of belonging juga mesti memiliki visi dan misi yang jelas demi kemajuan kawasan ini. Hal inilah yang mendorong saya Michell Eko Hardian, SH untuk maju sebagai anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat melalui PARTAI DEMOKRAT, oleh karenanya dengan segala kerendahan hati saya mohon doa restu da dukungan dari kita semua agar apa yang menjadi cita-cita saya, anda dan kita dapat menjadi kenyataan. Dan untuk itu kita harus berjuang dengan tekad yang kuat, dengan semua potensi yang ada serta dengan Senantiasa Berdoa Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Tentu sangatlah munafik jika saya hanya mementingkan kehidupan saya sendiri tanpa bisa berbuat apa-apa, hanya menjadi penonton dan penikmat dari sebuah kemapanan...Oleh karena itu saya bertekad untuk dapat berbuat sesuatu bagi " Masyarakat di Kawasan Timur Kalimantan Barat ", dimana saya berasal, dibesarkan dan berkarya. Selama ini sebagai aktivis kemasyarakatan saya dan kami banyak berteriak mengenai ketidak adilan degan harapan akan terjadi perubahan-perubahan mendasar bagi kemajuan daerah ini, namun tentu saja berteriak saja tidak cukup, kita hanya berperan sebagai "pengawas" tanpa memiliki kekuatan dan kewenangan untuk melakukan perubahan. Oleh karena itu, jalan satu-satunya mesti masuk kedalam sistem untuk menjadi subyek dari pelaku perubahan. Idealisme sejak Menjadi aktivis Mahasiswa dan modal sosial sebagai penggiat Organisasi kemasyarakatan dan Lembaga Swadaya Masyarakat akan menjadi bekal bagi saya untuk maju dan terus berjuang untuk kepentingan Rakyat pada Pemilu 2014 yang akan datang......

Rabu, 04 April 2012

DARAH DAYAK DI MADAGASKAR

Ada Darah Dayak di Madagaskar?


TEMPO.CO Jakarta:
Etnis Malagasi yang kini menempati Madagaskar ternyata berasal dari rahim 30 perempuan yang terdampar di daerah itu pada 1.200 tahun lalu. Di antara 30 perempuan itu, 28 perempuan di antaranya berasal dari Indonesia.

Murray Cox, peneliti genetika dari Massey University, Selandia Baru, tertarik dengan penelitian yang menyatakan bahwa darah Dayak

 mengalir di tubuh penduduk Madagaskar. Disebutkan satu milenium lampau sekelompok etnis asli Kalimantan berlayar menggunakan perahu di Samudra Hindia. Kencangnya ombak di perairan luas ini mendorong perahu hingga terdampar di Madagaskar yang tak berpenghuni. 

Kelompok yang terdampar tersebut kemudian membuka lahan di dataran tinggi untuk dijadikan permukiman dan sawah. “Kami berbicara mengenai satu budaya yang berpindah tempat melintasi Samudera Hindia," katanya kepada LiveScience. 
Bukti etnis Dayak sebagai pemukim pertama Madagaskar kini masih terawetkan pada tiga suku yang berdiam di dataran tinggi, yaitu Merina, Sihanaka, dan Betsileo. Ketiganya masih berkomunikasi menggunakan bahasa yang mirip dengan bahasa Barito yang banyak dipakai di Kalimantan bagian selatan.

Pertanyaan yang masih tersisa di benak peneliti ini adalah seperti apa kontribusi genetik pemukim pertama ini terhadap penduduk Madagaskar saat ini. Untuk mengetahuinya, dia mempelajari gen yang didapat dari mitokondria 300 penduduk Madagaskar dan 3.000 penduduk Indonesia. 

Pemilihan mitokondria disebabkan dapur energi pada sel ini menyimpan gen yang diturunkan oleh ibu. Sampel gen memperlihatkan kemiripan antara genom orang Indonesia dan Madagaskar.

Pekerjaan berikutnya adalah mengetahui kapan dan bagaimana etnis dari Indonesia sampai di pulau tersebut. Simulasi komputer digunakan untuk menelusuri silsilah genetik manusia Madagaskar yang hidup saat ini hingga ke masa lalu. 

Hasilnya memperlihatkan bahwa penduduk Madagaskar saat ini terhubung dengan 30 perempuan. Perempuan-perempuan ini diperkirakan menjadi pemukim pertama sekitar 1.200 tahun lalu, yaitu 28 perempuan Indonesia dan dua lainnya dari Afrika.

Dari penelitian lain diketahui kromosom Y yang diturunkan dari ayah menunjuk pemukim laki-laki pertama Madagaskar juga berasal dari Indonesia. Namun tak diketahui berapa banyak jumlah mereka.

Berdasarkan fakta bahwa pria dan wanita penduduk Madagaskar berasal dari Indonesia, Cox menduga jumlah laki-laki pertama di pulau ini relatif sedikit.

Dari hasil penelitian ini, dia yakin populasi etnis Dayak yang terdampar segera berkembang pesat dan menguasai pulau. Diperkirakan kelompok besar sudah tercipta dalam beberapa generasi saja.

Pertanyaan yang belum terjawab adalah kenapa pemukim pertama ini bisa sampai di Madagaskar. Ada kemungkinan mereka sampai di Madagaskar tanpa disengaja. 

Skenario yang mungkin terjadi adalah kelompok etnis Dayak berlayar dengan kapal yang sanggup menampung 500 orang. Di tengah samudra, kapal yang mereka tumpangi terbalik dan terdorong arus laut ke arah barat.

"Beberapa orang menyelamatkan diri menggunakan perahu cadangan," katanya.

Penumpang yang selamat inilah yang kemudian mendarat di Madagaskar dan mendirikan permukiman pertama di pulau tersebut.

ANTON WILLIAM
Dipublis kembali oleh : MICHELL EKO HARDIAN


Selasa, 27 Maret 2012

DAYAK BORNEO TOLAK ORMAS FPI DI

Legitimasi kekerasan atas nama agama yang selalu menjadi ciri khas Front Pembela Islam ( FPI ) yang dikomandani Habib Riziq, mendapat perlawanan oleh masyarakat Dayak di Kalimantan, setelah di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kini Giliran Pontianak Kalimantan Barat Menolak FPI, di Kalimantan Barat Aksi penolakan bermula dengan dipasangnya spanduk di depan asrama mahasiswa Dayak Pangsuma Kota Pontianak, yang berupa seruan moral ketidak setujuan atas kekerasan yang selama ini menjadi jalan penyelesaian masalah oleh kelompok FPI ini. Pemasangan Spanduk ini mendapatkan perlawanan dari anggota FPI, sehingga menimbulkan kericuhan yang bisa diatasi oleh aparat. Namun keesokan harinya Mahasiswa Dayak yang berjumlah Ribuan Turun Kejalan dan Meminta Aparat Membubarkan FPI segera. Dan malam harinya aksi balasan pun datang dari Massa FPI, yang menganggap penolakan terhadap FPI berlebihan, ketegangan berlanjut dengan terkonsentrasinya massa di 2 tempat dimana : Massa Mahasiswa Dayak terkonsentrasi di Rumah Betang, Jalan Sutoyo dan Massa FPI terkonsentrasi di Tol Kapuas hingga jalan Veteran yang ditengahi oleh Aparat Keamanan. Malam pun begitu menegangkan karena terjadi Sweeping terhadap Mahasiswa Dayak oleh anggota FPI, begitu pula malamnya beberapa orang yang diduga dari FPI berusaha untuk menembus masuk ke Rumah Betang, yang merupakan Simbol Masyarakat Dayak...namun Petugas Kepolisian berhasil memukul mundur massa sejauh 200 meter menjauhi rumah betang, yang sebagian sudah dikosongkan oleh mahasiswa. Kejadian ini hampir saja memicu konflik berdarah, karena beredar isue-isue yang menyesatkan dan cenderung provokatif, yang menyebabkan Masyarakat Dayak yang berada di perhuluan dan pedesaan siap-siap untuk turun ke kota Pontianak Guna melaksanakan Perang Terhadap FPI, sumber-sumber terpercaya kami mencatat Ribuan Masyarakat Dayak bersenjata lengkap dari Daerah Tayan ( Kabupaten Sanggau ) bersiap-siap untuk menuju Pontianak, begitu pula di Kabupaten Landak, Bengkayang, Sintang, Dan Kabupaten terdekat bersiap untuk Berperang, Untung saja berkat kesigapan aparat keamanan massa dapat diberikan pengertian, dan Himbauan Gubernur Kalimantan Barat Drs. Cornelis, MH untuk masyarakat supaya menjaga keamanan dan ketertiban serta tidak mempercayai isue-isue yang berkembang efektif mendinginkan suasana. 
Kehadiran dan pergerakan FPI di Pontianak memang dapat menjadi pemicu konflik di Kalimantan Barat, yang selama ini sudah kondusif, aman dan damai dan segala sesuatu dapat diselesaikan dengan musyawarah mufakat. Oleh Karenanya Keberadaan FPI di Kalimantan Barat mesti ditinjau kembali, walaupun pada dasarnya semua ormas dapat didirikan di seluruh negara Indonesia, namun ideologi dan track record yang dimiliki FPI selama ini sebagai Organisasi Preman Berjubah yang menggunakan cara-cara kekerasan dan membawa-bawa nama agama, dapat membuat perpecahan dan konflik berkepanjangan di Kalimantan Barat dan menjadi bahaya laten yang suatu saat dapat meletup besar dan sulit untuk terpadamkan. FPI berupaya untuk memecah belah masyarakat Kalimantan Barat dengan menggiring kasus bentrokan antar Ormas dan Mahasiswa untuk diarahkan ke masalah SARA, oleh Karena itu, sebelum Pluralitas di Kalimantan Barat terganggu mari kita dukung PENOLAKAN FPI DI KALIMANTAN.

Kamis, 08 Maret 2012

KORUPSI DI KABUPATEN SEKADAU

Ini Nama Lima Tersangka Korupsi Kabupaten Sekadau

TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta - Kejaksaan Agung merilis lima nama tersangka kasus korupsi pengadaan lahan di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. Berdasarkan siaran pers dari Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, kelima tersangka berstatus sebagai pejabat Kabupaten Sekadau.

"Mereka atas nama Slamet (Kepala Dinas Pertanian), Abang Akhmad Yani (Kepala Dinas Kehutanan), Suyitno (Kepala Dinas Kimpraswil), Hery Prayitno (Kepala Badan Pertanahan Nasional Sekadau), A Muis Haka (Pejabat Bupati Sekadau)," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum, M. Adi Toegarisman dalam siaran persnya, Rabu 7 Maret 2012.

Mereka diduga melakukan perbuatan tindak pidana korupsi dalam pengadaan 207 hektar tanah. Rencananya lahan tersebut akan dibangun komplek perkantoran Pemerintah Daerah Kabupaten Sekadau pada tahun 2005.

Sementara total kerugian negara sebesar Rp 14,4 miliar. Sementara itu para tersangka dikenakan Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 UU Tipikor jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung melalui Direktur Penyidikan JAM Pidsus, Arnold Angkouw menyatakan telah menahan lima tersangka kasus korupsi pengadaan lahan di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat.

Arnold mengatakan kelima tersangka tersebut melakukan tindak korupsi saat Kabupaten Sekadau mengalami pemekaran wilayah. Sehingga Kabupaten Sekadau memerlukan lahan untuk kantor-kantor baru. "Jadi tanahnya di-mark up," tambahnya.

Arnold hanya mengatakan kelima tersangka untuk sementara ini mendekam di rumah tahanan Salemba cabang Kejaksaan Agung hingga dua puluh hari mendatang. Sementara itu kasus ini masih terus dikembangkan oleh tim penyidik JAM Pidsus.



INDRA WIJAYA

Rabu, 07 Maret 2012

Lebih Dekat dengan Yordanes, Ketua DPC-PD Kabupaten Melawi Terpilih

Eko Susilo/Jurnalis Borneo Tribune, Pontianak
——————————————————–

PASCA Musyawarah Cabang II DPC Partai Demokrat Kabupaten Melawi beberapa waktu lalu. sosok Yordanes, sontak menjadi buah bibir hampir di seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Melawi, mulai yang ada di pedesaan sampai perkotaan, dari kaki lima sampai ke ruangan-ruangan ber-AC. Dari kaum petani-penoreh sampai hingga kaum pejabat.Mahfum saja, Partai Demokrat pernah menorehkan sejarah di Kabupaten Melawi sebagai partai penguasa.
Hasil MUSCAB tersebut secara demokratis dan konstitusional telah memilih Yordanes, sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Melawi untuk periode 5 tahun kedepan.
Yordanes, seperti halnya kebanyakan politisi-politisi yang berada di DPRD Kabupaten Melawi, berasal dari desa. Memulai pendidikan dasar di SDN 9 Laman Togap, Kecamatan Tanah Pinoh Barat. Kemudian, melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMPN 1 Kecamatan Tanah Pinoh, pendidikan menengah atas di SMA Panca Setya Sintang dan pendidikan sarjana di STIEP Kalbar.
“ Walaupun saya orang kampung, tapi saya memiliki cita-cita setinggi gunung. Ingin melanjutkan bhakti untuk Kabupaten Melawi,” canda suami dari Rosalina, A.Ma ini, ketika diwawancarai khusus Borneo Tribune, dikediamannya kemarin.
Rekam jejak Yordanes, sebagai salah satu politisi muda dari Partai Demokrat yang terpilih sebagai Anggota DPRD Kabupaten Melawi periode 2009-2014, dari daerah pemilihan (Dapil) 3 Kabupaten Melawi merupakan pengejawantahan dari sosok anak muda yang memiliki value-value visioner dan ideologi-ideologi revolusioner yang berkaitan dengan tatanan politik masyarakat.
Konsep visioner dan revolusioner inilah secara konsisten dijalankan oleh Yordanes ketika mulai merintis karir politiknya sejak terpilih sebagai Ketua DPAC Partai Demokrat Tanah Pinoh Barat, Kabupaten Melawi pada tahun 2007.
Iapun akhirnya mencicipi buah manis konsistensinya dalam berpolitik tersebut, dengan terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Melawi periode 2009-2014 dengan jumlah suara pemilih pribadi mencapai 1600 lebih, yang semakin meligitimasi sosok Yordanes di hati masyarakat Kabupaten Melawi.
Konsepsi-konsepsi ideologi politik Yordanes ini tidak serta merta muncul begitu saja. Tetapi telah melalui proses pembelajaran yang sangat panjang. Salah satunya, proses ini diperolehnya ketika mulai menjadi aktivis Gereja yang sampai sekarang masih dia lakoni.
Di tengah aktifitas padatnya sebagai anggota DPRD, Yordanes juga menjadi Pengurus Aktif dalam struktur Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Kabupaten Melawi sebagai Badan Pengurus Daerah Tanah Pinoh. Walaupun begitu dia juga aktif menjalin komunikasi dan mengadakan diskusi dengan aktivis-aktivis ormas lainnya.
Bapak dua anak inu juga menjelaskan mengenai “brand image” nya seperti
Visioner dalam menganalisis bahwa di era demokrasi seperti sekarang, instrumen politik yang paling substansif dan relevan dalam melaksanakan kedaulatan rakyat adalah Partai Politik. Visioner dalam mengakomodir semua komponen masyarakat tanpa memandang perbedaan suku, agama dan gender, sehingga Partai Demokrat Kabupaten Melawi semasa di dalam kepemimpinannya harus menjadi “rumah” serta “kawah candradimuka” yang ideal bagi masyarakat Melawi dalam konteks Pendidikan Politik.
“ Lagipula, Pemerintah ataupun Negara, melalui UU No. 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik, telah sangat bijaksana memfasilitasi masyarakat untuk memahami proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “ terangnya sambil menawari minum.
Revolusioner dalam mempelopori bahwa kader-kader Partai Demokrat di Kabupaten Melawi harus menjadi “martir” dalam merencanakan dan mewujudkan aspirasi-aspirasi masyarakat Melawi. Revolusioner dalam memproses dan membentuk “mindset” para anggota/kader Partai Demokrat Melawi ketika memfungsikan Partai Politik sebagai sarana untuk mewujudkan kedaulatan hak politik masyarakat/rakyat di dalam negara Republik Indonesia umumnya dan Kabupaten Melawi khususnya.
“ Jangan sekali-kali menjadikan Partai Politik sebagai sarana mencari uang, yang hanya akan mengkerdilkan Partai dan anggota itu sendiri. Tetapi jadikanlah Partai Politik sebagai alat strategis untuk memfasilitasi hak dan kewajiban politik para anggota/kader tersebut, sehingga outputnya adalah Partai menjadi berkembang dan besar beserta para anggota/kadernya.” Demikian ditambahkan oleh Yordanes.
Akhirnya, setelah terpilih menjadi Ketua DPC Partai Demokrat kabupaten Melawi, program kerja utama Yordanes kedepan adalah mengrestrukturisasi kepungurusan DPC, yang kemudian hasilnya akan diusulkan ke DPD Partai Demokrat Kalbar dan ke DPP Partai Demokrat Indonesia di Jakarta. Setelah proses ini selesai, berikutnya akan dilakukan segera konsolidasi Partai di tingkatan-tingkatan DPAC. Program kerja berikutnya adalah menginventarisir aset-aset Partai yang masih tersisa di masa kepengurusan lama, untuk segera diidentifikasi ulang. Pengadaan Sekretariat DPC permanen juga menjadi agenda utama yang akan secepatnya direalisasikan.
“ Setelah pembangunan infrastruktur-infrastruktur partai ini telah beres, maka enaklah kita fokus untuk agenda-agenda politik partai, setidaknya, 1 dapil 1 kursi target kita, 1 DPAC 1 kursi jatah 1 DPAC porsi kita” pungkas Yordanes dengan senyum simpatiknya.
Ditemui terpisah, Ketua Pemuda Katolik Kabupaten Melawi, Michell Eko Hardian mengatakan sosok Yordanes merupakan salah satu anak muda Kabupaten Melawi yang memiliki karisma tersendiri serta komitmen kuat untuk membangun daerahnya. Sesuai dengan bidangnya.
“Di mata saya, bung Yordanes itu adalah sosok politisi muda yang berkomitmen penuh pada pelaksanaan hak dan kewajiban politik masyarakat lokal.” Ucap Bung Eko.
Hal senada juga diakui Yakobus Edward Sak, Sekretaris Pemuda Katolik Komcab Melawi, bahwa Yordanes adalah politisi muda Melawi yang mempunyai style “low profile tetapi high profit”.
Sosok Politisi muda Melawi yang visioner dan revolusioner sepertinya telah menjadi “brand image” dari Yordanes, yang tentunya akan menjadi nilai tambah bagi Partai Demokrat Melawi dengan kapasitasnya sebagai Ketua DPC. (Muat di Harian Borneo Tribune, 4 Maret 2012/www.borneotribune.com)

Bastian Dan Michell, Bersaing Pimpin Demokrat

DIKUTIP DARI : BORNEO TRIBUN : SELASA, 28 FEBRUARI 2012 11:08 EKO SUSILO
Setelah Kabupaten Kapuas Hulu dan Sintang. Gini giliran Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat (DPC PD) Kabupaten Melawi yang menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) ke II, untuk memlilih kursi pimpinan masa bhakti 2012-2017,Senin (27/2).
Kegiatan yang dipusatkan di aula pertemuan Limur Bernaung ini, dibuka secara resmi oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat (DPD PD) Provinsi Kalimanta Barat, Suryadman Gidot. Tampak hadir, Ketua DPRD Melawi, Abang Tajudin, Wakil Bupati Melawi, Panji, para pengurus DPP Partai Demokrat, pengurus DPD PD Kalbar, Ketua Dewan Kehormatan PD Kalbar, Ketua Dewan Pengawas PD Kalbar, Milton Crosby, serta para pengurus DPC PD Kabupaten Melawi.
Perebutan pucuk pimpinan PD Melawi dipastikan bakal seru. Lantaran, dua kader terbaik partainya siap bersaing dalam bursa pencalonan tersebut. Masing-masing, Bastian Suryadi,SE dan Michell Eko Hardian, SH.
“Kegiatan Muscab ini merupakan amanat AD/ART partai yang memang harus dilaksanankan. Barulah kemudian, konsolidasi partai hingga ditingkat b awah harus segera dilakukan pula. Agar partai menjadi kokoh dan kuat,” terang pria yang akrab disapa Gidot ini.
Gidot mengharapkan siapapun yang terpilih sebagai Ketua Partai Demokrat Kabupaten Melawi merupakan kader partai yang terbaik dan siap mengemban amanah partai sesuai dengan visi dan misi partai. Sehingga Partai Demokrat di Kabupaten Melawi dapat kembali pada kejayaan. “Siapapun yang terpilih nanti, yang penting benar-benar siap menjalankan amanah yang diberikan, siap menjalankan partai dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab. Tidak ada intervensi dari pihak manapun dalam Muscab ini, biarlah para kader yang memiliki hak suaranya menentukan pilihan,” harapnya.
Ia menambahka setelah melakukan Muscab di Kabupaten Melawi, dirinya bersama para pengurus DPD PD Kalbar dan DPP PD akan melanjutkan acara serupa di Kabupaten lainnya, seperti Kabupaten Sekadau dan Sanggau.
“Setelah semua kabupaten selesai melaksanakan Muscab. Barulah kita menyongsong pelaksanaan suksesi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar pada tahun 2012 ini. Partai Demokrat, sesuai ketentuannya memenuhi syarat dan akan segera membuka pendaftaran bagi siapa saja yang ingin mencalonkan diri sebagai Gubernur Kalbar,” bebernya.
Sementara itu, Bastian Suryadi menyatakan siap kembali memimpin DPC PD Kabupaten Melawi jika memang diberikan amanah oleh para Pimpinan anak cabag (PAC) PD Melawi. Ia juga tidak mempersoalkan siapapun yang akan terpilih nanti sebagai ketua Partai Demokrat Melawi. Terpenting, mampu membawa perubahan dan kemajuan bagi Partai Demokrat Kabupaten Melawi.
“Saya siap maju pada Muscab ke II ini. Siapapun yang terpilih itulah sebuah demokrasi yang harus dihormati bersama seluruh kader partai. Yang jelas, saya siap untuk menang. Demi kejayaan Partai Demokrat Melawi,” tegas Bastian.
Hal senada juga diungkapkan, kandidat lainnya, Michell Eko Hardian. Pria ramah ini juga mengaku siap maju pada Muscab II PD Melawi. Dirinya menyerahkan sepenuhnya pilihan kepada para PAC yang ada sebagai pemegang suara.
“Menang atau kalah, tak jadi soal. Itulah sebuah demokrasi. Bagi saya, yang terpilih nanti adalah kader terbaik partai demokrat yang siap mengemban amanah partai. Dan itu harus didukung dan dihormati bersama. Jika kepercayaan itu diberikan kepada saya, dengan rasa penuh tanggung jawab saya sangat siap,” ungkap Michell, ketika ditemui Borneo Tribune usai acara berlangsung.